Vampir dan Kelelawar Jadi-jadian

Manusia mencoba melawan vampir, cari mati namanya. Tapi demi kepentingan misi, semua itu harus dilalui. Maka, berangkatlah sekelompok kecil manusia fana.

Aku tidak ingat bagaimana bisa bergabung dengan kelompok elit ini. Mereka punya teleport yang bisa membawa mereka kemana saja dalam sekejap mata. Sedangkan aku? Anak bawang yang sok-sokan mau jadi pahlawan.

Bahkan, untuk pergi ke tempat tujuan misi, aku sampai harus menumpang bepergian. Semoga mereka tidak merasa terepotkan. Dan aku yakin memang demikian.


Sesampainya di kastil tempat tujuan, sepasukan kelelawar jadi-jadian menyambut kedatangan kami. Dijamin, hebohnya acara sambutan mereka mengalahkan sambutan presiden. Berbekal samurai, bodohnya aku mencoba melawan.

Iya, iya. Itu kemungkinannya nyaris mustahil buat menang. Aku juga kayaknya asal serang. Gertak dulu, menang kalah belakangan.

Kejadiannya sudah lama sekali. Tapi aku ingat hampir mati dikepung empat kelelawar jejadian di empat penjuru mata angin. Beruntung Pirelli muda (yang kemudian terkenal dengan panggilan kang Emil), menggunakan teleportnya untuk memindahkan tubuhku dalam satu kedipan mata. Para kelelawar saling tabrakan begitu tubuhku menghilang.
Intinya aku selamat. Itu yang patut aku syukuri.

Tentang bagaimana cara teman-temanku yang lain—Soushiro Ouji juga Aleris Chiaki—menyelesaikan misi, mengambil batu permata berharga yang aku nggak tahu kegunaannya apa, aku ketahui menjelang berakhirnya misi utama. Dengan tipu daya.

Kelelawar jejadian memang menang fisik. Tetap kapasitas otak mereka setingkat hewan. Kecuali ada yang berevolusi.

Jangan tanya kenapa aku sampai tidak tahu. Sepertinya asyik sabet samurai sana sini.
Dua tahun berlalu, baik Soushiro Ouji maupun Emilio Pirelli hilang bak ditelan bumi. Aku cukup sedih. Tapi nggak sampai menggalau, menangis berhari-hari di tepi danau. Aku hanya cukup menyayangkan. Itu saja.

Sempat terpikir, seandainya aku menghilang dari Akademi, adakah orang yang merindukanku?

***

Akhirnya, tulisan saya melantur nggak tahu ujung sama awalnya. Entah deh, begitu dengar tangtangan ODOP pekan I yang terpintas malah kenangan itu. Pengalaman berkesan sejak memulai bidang kepenulisan. Kalau pengalaman berkesan selama hidup, nggak akan cukup satu postingan blog. Bisa berjilid-jilid kayak sinetron. Haha.

Cerita di atas terjadi sewaktu saya aktif (sampai sekarang, sih) di dunia RP, Roleplayer. Di event yang bikin jantungan (Iya saya alay, sekarang juga masih kok, wkwk). Sistemnya saling sambung cerita di kolom komentar, di mana kita hanya boleh menggerakkan karakter yang kita mainkan.

Sekali event, bisa berlanjut sampai jam setengah pagi. Bodohnya saya (entah kelewat bersemangat), saya ladeni sampai selesai. Dan it uterus terulang sampai seminggu penuh (kadang-kadang sampai jam dua belas malem doang sih).

Niat ikut RP biar rajin bikin narasi satu atau dua paragraf setiap hari. Nyatanya, saya tetap malas, haha.

Tulisan saya masih receh banget. Jauh dari bermanfaat juga kayaknya. Tapi, seperti kata bang Syaiha, “Tulis apa yang mau kamu tulis” (saya lupa redaksi pastinya).

Jadi, mudah-mudahan dengan bergabungnya saya dengan ODOP ini, lebih memotivasi saya buat lebih rajin bercuit lewat tulisan.
Sekian.

Ini termasuk tantangan, ‘kan? Iya, ‘kan? Iya deh, hehe.

#OneDayOnePost
#TantanganPekanI
#ODOPBatch5


17 komentar:

  1. Pengalaman pribadinya ketemu kelelawar jadi-jadian kak? ๐Ÿ˜ฑ๐Ÿ˜ฑ

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kkk~ ^^
      Sebenarnya lebih ke nge-RP sampai jam dua pagi, hehe~

      Btw, terima kasih sudah mampir~ ><

      Hapus
  2. penggemar EXO nih kayaknya... #eh.
    keren kak... ^_^
    semangaaattt...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ngakak XD
      Keliatan yah~ XD

      Makasih sudah mampir~ ><
      Kamu juga, semangat! ^^)/

      Hapus
    2. Iya, Hiii... fotonya kai, blognya juga XD
      kembali kasih...
      semangaaattt... ^_^

      Hapus
  3. Asikkkkk

    Fantasi kah?

    Coba panjang lagi dan di selingi dialog.. Wah makin keren

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaaa~ ><
      Makasih sudah mampir kak~ :D

      Kkk~ Kapan-kapan aku coba panjangin kak~ hihi~ ^^

      Hapus
  4. Bener, setuju. Ceritanya asyik. Ejaannya juga bagus bgt. Suka ...

    btw, kang Emil bukannya walikota Bdg ya? Udah menghilang ditelan bumi ya?

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah~ ><
      Semoga lebih baik lagi, hihi~ ^^

      Iya, kang. Kapan-kapan bikin yang agak panjangan, hihi~ ^^

      Kkk~ ^^
      Penname dia Emilio Pirelli, suka dipanggil kang Emil~ XD

      Makasih sudah mampir~ ><

      Hapus
  5. Bagus niih fantasinya. Tadi sempat menikmati banget bacanya๐Ÿ˜„

    BalasHapus
    Balasan
    1. Alhamdulillah~ ><

      Mudah-mudahan lebih baik lagi~ ^^
      Makasih sudah mampir~ :D

      Hapus
  6. Ini bisa diterusin ga ceritanya hehehe,saya jd keinget komik vampire yg ga saya terusin bacanya heheh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi~ ^^
      Insya Allah, kak~

      Alhamdulillah~ ><
      Makasih sudah mampir~ :D

      Hapus
  7. Fantasi yaa ga gampang loh bikinnya! Hebaatt๐Ÿ‘๐Ÿ‘๐Ÿ‘

    BalasHapus
  8. Pas kalimat "Para kelelawar saling tabrakan ketika tubuhku menghilang", otak langsung berpikir "Duh pasti sakit banget deh tuu, kasian kasian" ๐Ÿ˜

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kkk~ ^^
      Memang!XD
      Aku sendiri bikinnya sambil sesenyuman.. Hihi

      Makasih udah mampir~ :D

      Hapus

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...