Mungkin, kalau Jay tidak datang, Karna bakal terbaring di rumah sakit dengan segenap luka memar di sekujur tubuh.
Mungkin, kalau Karna tidak ikut campur, dia tidak akan mendapat sedemikian banyak luka.
Tapi Karna adalah Karna.
Saat bibir berucap A, tak ada yang bisa menentangnya.
Madea dan Jalanan Malam Jakarta
Karna selalu menghindari berhubungan badan. Padahal, hal tersebut mutlak dalam pekerjaannya. Biasanya dia akan mencari-cari alasan, yang persentasinya nyaris mendekati nol. Karena, untuk itulah tante-tante kaya raya membayarnya. Dipuaskan secara jasmani juga rohani.
Keesokan paginya, Karna bakal muntah hebat. Tak ada makanan yang mau di cerna perutnya. Segala yang masuk, akan segera keluar saat itu juga. Maka, dalam satu tahun pertama Karna menjalani pekerjaanya, berat badannya turun drastis. Setelah punya cukup tabungan, Karna memutuskan untuk mengurangi frekuensi pekerjaannya.
Keesokan paginya, Karna bakal muntah hebat. Tak ada makanan yang mau di cerna perutnya. Segala yang masuk, akan segera keluar saat itu juga. Maka, dalam satu tahun pertama Karna menjalani pekerjaanya, berat badannya turun drastis. Setelah punya cukup tabungan, Karna memutuskan untuk mengurangi frekuensi pekerjaannya.
Konsistensi Nge-ODOP
Alah bisa karena biasa.
Sehebat apapun diksi yang dikuasai atau sekeren apapun ide yang dimiliki, jika tidak konsisten, semua hanya sia-sia belaka. Maka ODOP hadir sebagai jawaban.
One Day One Post yang diprakarsai oleh Bang Syaiha bertahan hingga memiliki lima angkatan. Wadah para calon penulis yang mau konsisten menolehkan tinta setiap hari. Seperti namanya, One Day One Post atau ODOP mewajibkan pesertanya untuk sekedar menuangkan apa yang dia rasakan dalam bentuk tulisan. Bisa fiksi juga nonfiksi. ODOP tidak membatasi.
Sehebat apapun diksi yang dikuasai atau sekeren apapun ide yang dimiliki, jika tidak konsisten, semua hanya sia-sia belaka. Maka ODOP hadir sebagai jawaban.
One Day One Post yang diprakarsai oleh Bang Syaiha bertahan hingga memiliki lima angkatan. Wadah para calon penulis yang mau konsisten menolehkan tinta setiap hari. Seperti namanya, One Day One Post atau ODOP mewajibkan pesertanya untuk sekedar menuangkan apa yang dia rasakan dalam bentuk tulisan. Bisa fiksi juga nonfiksi. ODOP tidak membatasi.
Kamu Tidak Sekecil Itu
Sejatinya, apa yang kita lihat belum tentu sama dengan apa
yang sebenarnya.
Memperbincangkan K-Pop seperti tidak ada habisnya. Meski
tidak sebooming empat tahun lalu, namun eksistensinya masih bertahan
sampai sekarang. Bahkan pemerintah menjalin kerjasama dengan salah satu
perusahaan asal negeri gingseng sana sebagai dampaknya, loh.
Tapi tentu saja, dampak yang paling terlihat ada pada
muda-mudi kita yang memuja oppa-oppa tampan asal Seoul, Korea Selatan.
Tidak sedikit yang terang-terangan menunjukkan dirinya sebagai K-popers
(sebutan untuk fans K-Pop), banyak juga yang diam-diam saja. Tidak sedikit juga
masyarakat yang memandang mereka sebagai sosok anak alay atau berlebihan,
banyak juga yang mencap mereka sebagai muda-mudi yang tidak cinta bangsa sendiri.
Bagi saya, banyak hal positif menjadi seorang K-popers yang tidak diketahui
banyak orang.
Kreatifitas seorang K-popers patut diacungi jempol. Mulai
dari video lirik, blog cantik, sampai fanfiction atau fiksi penggemar.
Kesayangan: Karna
Nama: Karna Wijaya Dinata
Lahir: 20 Juni
Gender: Laki-laki
Tinggi: 172 cm
Berat: 56 kg
Golongan Darah: A
Deskripsi fisik:
Karna mengalami penurunan drastis berat badan selama
menjalani pekerjaan barunya sebagai gigolo. Memiliki rambut panjang sampai
menutupi telinga. Wajah mengantuk dengan lingkaran hitam di bawah kedua
matanya.
Yang Diharapkan ...
Rasanya, Arjuna ingin sekali membunuh kakaknya saat itu juga. Pemuda tersebut berhasil menemukan Karna, di kawasan terpencil Jakarta. Setelah melewati banyak gang kecil, tatapan dari orang-orang sekitar yang mengawalnya hingga ke depan kontrakan sang kakak, Arjuna mendapati Karna tengah terlelap setengah telanjang bersama seseorang.
Karna terlihat tak terkejut saat Arjuna mendobrak paksa. Dia menggeliat, melirik sekilas kemudian duduk bersandar.
Karna terlihat tak terkejut saat Arjuna mendobrak paksa. Dia menggeliat, melirik sekilas kemudian duduk bersandar.
Feeling Better
Tubuh terhempas Jonghee menghantam pohon besar tak jauh dari tempatnya terlempar. Habis jatuh tertimpa tangga pula. Punggung remuk, wajah juga. Habis menghantam pohon wajahnya mencium tanah.
"Kalau kelamaan istirahat bisa bahaya loh," sambil berkata demikian, Gilgamesh datang bersama senjata melayang di sekitar. Siap menghajar Jonghee sampai jadi bubur kalau perlu.
"Kalau kelamaan istirahat bisa bahaya loh," sambil berkata demikian, Gilgamesh datang bersama senjata melayang di sekitar. Siap menghajar Jonghee sampai jadi bubur kalau perlu.
Biodata apa Bank Data?
Kalau sebelumnya hanya sebatas perkenalan, yang kali ini
akan saya coba jelaskan detail-detail tentang seorang Kim Jonghee yang tidak
saya jelaskan di postingan sebelumnya.
Format ini dari seorang teman yang dengan senang hati
membantu saya mengarahkan Kim Jonghee ke jalan yang lurus. (Bukan!) Lebih baik
lagi maksudnya, wkwk. Tidak semua sih. Saya sesuaikan dengan data yang saya
punya.
Terserahmulah
Kaylyn membenturkan kepala berkali-kali ke meja. Di atasnya
laptop menyala, menampilkan lembar kerja yang kosong melompong. Putih
selayaknya kanvas yang menunggu goresan. Bedanya, lembar kerja Kaylyn menanti
kata-kata yang tertuang di sana.
“Bisa tenang sedikit, tidak?” Karma datang dengan geram di
ujung kepala karena suara yang Kaylyn timbulkan sungguh menganggunya.
Malang Negeriku
Ada anak pintar, tak bisa sekolah.
Ada anak mampu, malas belajar.
Ada juga orang miskin pura-pura berada.
Ada anak mampu, malas belajar.
Ada juga orang miskin pura-pura berada.
Pak Andi
Apa yang akan saya tuliskan kali ini, akan jadi pengingat
betapa cerobohnya saja sebagai proktor, serta bagaimana musibah (saya anggap
demikian) tidak selamanya terasa pahit.
Kamis, 15 Februari 2018 menjadi hari kedua simulasi UNBK
2018. Saat di mana siswa diberi bayangan akan bagaimana ujian nasional
menggunakan komputer nanti.
Kita dan Jogja
Tahun berlalu, Mutia kembali ke kota yang pernah dia
kunjungi semasa SMA dalam rangka study tour. Keduanya matanya menelaah sekitar.
Tidak banyak yang berubah, menurutnya.
Senyum terkembang, kamera di tangan terangkat ke depan
wajah. Mengabadikan tiap sudut kota yang entah bagaimana, Mutia cintai
diam-diam. Mungkin sebagian besar efek kenangan yang tidak akan dia lupakan.
Karna - Arjuna
Karna tidak pernah meminta terlahir jadi anak haram, anak di
luar nikah.
Karna juga tidak pernah mengira, Ibunda akan menjaga dan
membesarkannya sedemian rupa.
Meski Ibunda menderita banyak luka, Karna tetap dipeluknya,
ditimangnya, dilimpahinya dengan kasih sayang.
Ice Cream
“Did you miss me, My Queen?”
Hari ke dua puluh lima Gilgamesh menghilang, di sore hari,
saat semua orang sudah pulang ke rumah masing-masing terkecuali Altria yang
sibuk berkutat di ruang OSIS, pemuda berambut pirang tersebut menampakkan
batang hidungnya. Duduk di bangku di depan meja Altri, bertopang dagu dengan
pandangan penuh cinta. Menggoda Altria dengan pertanyaan yang terus mendengung
di telinganya.
Bingung yang Membingungkan
Menjadi level lima angkatan kedua, tidak lantas menjadikan
Jonghee sakti mandraguna. Sehari setelah pengumuman kenaikan level, gadis itu
dilanda bingung. Pasalnya, kelanjutan pendidikan di Akademi, setiap siswa level
lima diharuskan memilih satu job yang diminati. Dan selama kenaikan
level lima berlangsung, Jonghee tidak pernah memikirkan hal tersebut.
Baru, setelah monthly schedule di pasang di papan
pengumuman, Jonghee menggalau sepanjang hari.
Bertualang sambil Bercanda
Judul: Trials of Apollo – The Hidden
Oracle
Penulis : Rick Riordan
Bahasa : Indonesia
Penerbit :
Noura Books (Mizan Fantasi)
Tahun terbit :
Jan 2017
Tebal:
464 Halaman
Om Rick balik lagi bawa santapan seru buat para
penggemarnya. Setelah menamatkan seri Percy Jackson and The Olympian, Heroes of
Olympus, dan Kane Cronichles, kali ini om Rick menyuguhkan cerita dengan
seorang dewa yang menjadi manusia sebagai tokohnya.
Eksistensi
“Cepat Altria!” seru Shinji yang lebih dulu berlari di depan
perempuan yang diserukannya.
Altria, dengan seragam sekolah lengkap masih melekat di
badan, mencoba mengimbangi langkah Shinji yang notabenenya laki-laki. Meski
paru-parunya menjerit minta diisi, Altria tidak perduli. Teman terdekatnya,
Shirou, sedang membutuhkan bantuan.
Jejak-jejak Hujan
Derai hujan yang mengguyur kota Bogor satu jam lalu,
meninggalkan sisa-sisa kemilau di dedaunan, jalanan, juga lampu yang berjejer
rapi sepanjang jalan dari Taman Sempur menuju Botani, Bogor Town Square.
Headset yang menyumpal telinga, mendendangkan petikan gitar juga suara
mendayu sang penyanyi laki-laki.
Mengikuti lantunan lirik lagu, membuat Mutia tersenyum. Ramainya
suara kendaraan, kenek yang berteriak, juga beberapa pengamen yang menumpang di
pintu angkutan umum, teredam dalam dunia yang Mutia ciptakan.
The Lost Part
Jonghee baru saja selesai melakukan serangkaian
tes saat Dr. Roman mengatakan dia baru saja kedatangan tamu. Kening Jonghee berkerut.
Siapa yang mengunjunginya? Seingat Jonghee semua keluarganya sudah pernah datang.
Mungkinkah?
And Now?
"I think, I like you."
Belum ada dua belas jam, Johnny mendapat dua pernyataan dari dua gadis berbeda. Pertama dari gadis yang sekarang menjadi kekasihnya, Mina, dan sekarang dari gadis yang dia anggap sebagai teman.
Belum ada dua belas jam, Johnny mendapat dua pernyataan dari dua gadis berbeda. Pertama dari gadis yang sekarang menjadi kekasihnya, Mina, dan sekarang dari gadis yang dia anggap sebagai teman.
Ini, yang Salah Siapa?
Kala membuka mata, Karna mendapati Diana tengah menunduk ke arahnya.
"Pules amat, pak," katanya diiringi sebuah kekehan.
Karna tersenyum. Tawa Diane sudah seperti obat untuk segala penyakit. Termasuk lelah, juga lara.
"Pules amat, pak," katanya diiringi sebuah kekehan.
Karna tersenyum. Tawa Diane sudah seperti obat untuk segala penyakit. Termasuk lelah, juga lara.
Aku, Kamu, dan Layang-layang
“Yan, apa sih yang bikin lo suka banget sama layang-layang?”
Karna menatap heran perempuan yang resmi jadi pacarnya selama satu bulan
terakhir.
Kegiatan rutin mingguan keduanya, menghabiskan sabtu sore di
bukit yang tidak jauh dari rumah Diana Arata, atau lebih akrab dengan sapaan
Dian. Kalau tidak menikmati semilir angin, Karna bakal petik gitar ditemani
suara manis Dian.
Tumbenan, hari ini Dian ke pingin main layangan. Gadis itu
sampai memaksa Karna untuk membelikannya sebuah layangan beserta benangnya.
Untuk menyenangkan hati sang kekasih, Karna memilihkan layangan hias dengan
ekor panjang berwarna –warni.
Andai Kamu Tahu
Kapan terakhir kali kita bertegur sapa?
Aku rasa sudah sangat lama sejak kali terakhir kamu
menghubungiku. Atau memang salahku? Yang tak peduli sekitar, dan lebih
mengutamakan yang kuanggap penting.
Aku tahu, aku seegois itu.
Maaf.
Wejangan Willis
“Sepertinya kemarin aku dengar ada yang berkoar-koar jadi
penulis.” Willis bertanya setengah berseru di ruang tengah. Yang merupakan
gayanya sendiri.
Objek yang menyita atensi Willis sibuk tiduran di sofa
dengan ponsel di tangan. Posisinya horizontal. Curiga pemegang ponsel sedang
main game. Pura-pura tidak mendengar suara partner rumahnya.
The Last Word
“Cih, mengganggu saja!”
Tiga hari sejak kembalinya mereka ke dunia nyata, Jonghee
memutuskan pergi ke Lotte World. Selain menepati janji pada Gil, perempuan itu
merasa butuh sedikit hiburan setelah banyaknya guncangan menerpa.
Belum ada setengah hari keduanya berada di sana, Jonghee
dikejutkan dengan kemunculan Sehoon yang tiba-tiba. Ada raut bahagia di wajah
laki-laki itu. Juga sedih. Dan khawatir.
Keluh Kesah Nge-Gacha
Setelah jejeren fiksi saya buat, bolehlah
sedikit curhat. Kebetulan sedang mumet nulis serius juga (makanya, jangan
dibiasakan rapel bu).
Saya mau cerita (sekalian promo) game online
yang sedang saya tekuni sebulan ini. Singkatannya FGO, Fate Grand Order.
And Then, What?
Mash berlari tergesa. Mengabaikan pejalan
kaki lain yang tidak sengaja dia tabrak. Dia harus segera sampai ditujuan. Menyampaikan
kabar menggembirakan.
Peringatan security di lobi tak Mash
indahkan. Ada hal penting lain yang harus dituntaskan.
Jiyeon tersentak kala meja digebrak. Mendongak,
gadis itu mendapati Mash dengan peluh membanjir di wajah juga napas terengah. Jiyeon
menunggu tanya.
"Tuan Kim. Penting!" kata Mash
terpatah-patah.
Langganan:
Postingan (Atom)
Asperger, OCD, dan Arsitektur
Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...
-
Kim Jonghee, alay tapi penuh kenangan. Dia karakter pertama yang saya lahirkan. Diawali dengan banyak sifat mendung, Jonghee berkembang me...
-
Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...
-
Belajar dari Mantan Dewa Judul buku: The Trials Apollo #4 - The Tyrant's Tomb Penulis: Rick Riordan Penerbit: Mizan Fantasi Tah...