Menjadi level lima angkatan kedua, tidak lantas menjadikan
Jonghee sakti mandraguna. Sehari setelah pengumuman kenaikan level, gadis itu
dilanda bingung. Pasalnya, kelanjutan pendidikan di Akademi, setiap siswa level
lima diharuskan memilih satu job yang diminati. Dan selama kenaikan
level lima berlangsung, Jonghee tidak pernah memikirkan hal tersebut.
Baru, setelah monthly schedule di pasang di papan
pengumuman, Jonghee menggalau sepanjang hari.
Tapi, melihat kembali sihir yang Jonghee pelajari, juga weapon
yang dia punyai, tidak ada satu pun yang mendukungnya menjadi seorang wizard.
Secara tidak sadar, instingnya telah membawa Jonghee menyusun masa depan
menjadi seorang knight.
Dengan mantap, di kelas Peminatan Job, Jonghee memilih
menjadi seorang knight.
Dan dia direstui.
Tidak ada hal istimewa selama kelas. Hanya beberapa
pengarahan dari Kepala Akademi, Choi Runako. Juga beberapa pesan, soal akan
adanya beberapa misi untuk melihat sejauh mana job yang diambil di rasa
pantas.
Tapi, sampai hari ini, sebulan setelah kelas seingat Jonghee,
tidak ada yang terjadi. Edentria tentram dengan segala kesibukan siswa-siswi
yang kembali dari kampung halaman. Tidak ada penjahat yang menyusup. Atau penghuni
dunia lain yang iseng menyerang.
Hah!
Apa yang Kim Jonghee pikirkan?
Cukuplah Kota Wadd juga Fairyhollow yang jadi korban di masa
lalu. Jangan Edentria. Akan ada banyak korban berjatuhan.
Mencari kesibukan di tengah kedamaian yang ada, Jonghee
beberapa kali menyambangi dojo di Tesshu. Melatih fisik dengan berlari beberapa
putaran di gedung olahraga Akademi. Atau, melatih kembali sihir-sihir yang
dipelajarinya.
Dari sekian banyak sihir, Jonghee paling menyukai manipulasi
api, resistansi terhadap api, serta summoning item. Ketiganya, menurut
Jonghee, mudah untuk digunakan. Tidak perlu banyak mantra untuk di hafal.
Tapi, semua itu berasa percuma. Karena yang Jonghee butuhkan
adalah lawan. Bagaimana dia bisa mengukur kemampuannya jika tidak ada lawan
yang bisa diharapkan.
“Hah, menyebalkan!” Jonghee baru saja melatih pengendalian
angin.
Gadis itu menjatuhkan tubuhnya ke rerumputan. Dengan angin
dalam kendali, membuatnya mendarat dengan mulus tanpa hempasan berarti.
Jonghee merasa bosan. Tapi dia juga tidak ingin Edentria
berada dalam bahaya. Tidak ingin dia membayangkan kekacauan serupa dalam komik
Attack on Titan, atau perebutan Holy Grail di anime Fate.
Hah, segala sesuatunya jadi membingungkan. Tapi kalau tidak
membingungkan seperti ini, malah lebih membingungkan lagi.
FIN
#OneDayOnePost
#ODOPBatch5
Tidak ada komentar:
Posting Komentar