Bertualang sambil Bercanda


Judul: Trials of Apollo – The Hidden Oracle
Penulis : Rick Riordan
Bahasa : Indonesia
Penerbit : Noura Books (Mizan Fantasi)
Tahun terbit : Jan 2017
Tebal: 464 Halaman

Om Rick balik lagi bawa santapan seru buat para penggemarnya. Setelah menamatkan seri Percy Jackson and The Olympian, Heroes of Olympus, dan Kane Cronichles, kali ini om Rick menyuguhkan cerita dengan seorang dewa yang menjadi manusia sebagai tokohnya.

Yups! Terlihat sekali dari judul siapa yang mendapat panggung utama.

Apollo sang dewa musik, dewa panahan, dan lain-lain.

Diceritakan, Zeus, sang ayah mengutuknya jadi manusia seutuhnya. Tidak ada kekuatan dewata yang dimiliki Apollo, tidak dengan fisik dan ketampanannya. Apollo menjelma menjadi manusia bernama Lester Padopoulos. Iya, namanya sulit sekali diucapkan.

Sialnya lagi, Apollo harus terikat takdir unik dengan seorang gadis bernama Meg (saya lupa nama panjangnya). Menjadi ajudan Meg, pengawalnya. Kasarnya, jadi babunya Meg.

Karena Apollo percaya. Bahwa itu adalah ujian yang harus dituntaskannya agar dapat kembali ke Gunung Olympus. Apa Apollo berhasil?

Pastinya tidak segampang itu. Kalau mudah tidak mungkin novel ini jadi setebal 400 halaman.

Ternyata, ada udang di balik batu! (Bukan!)

Secara tidak langsung, bahkan mungkin Zeus sendiri tidak sadar. Ada alasan kuat kenapa Apollo harus jadi manusia dan terjun ke dalam petualangan yang secara nalar, tidak mungkin dilalui oleh seorang manusia biasa.

Tapi ini Apollo. Di dampingi Meg, beserta orang-orang dari Camp Half-Blood, Apollo dihadapkan masalah yang bagi wujud aslinya sebagai dewa, hanya sebuah debu yang dapat dia terbangkan dengan mudah. Namun karena tubuhnya berupa manusia fana, yang dapat merasa, membuat Apollo berpikir, manusia tidak sesederhana yang dia kira.

The Hidden Oracle ini yang mengawali petualangan Apollo sebagai manusia. Sebagai dewa tanpa kekuatan dewata. Sebagai seseorang yang bergantung pada orang lain.

Dan seperti ciri khas Om Rick yang selalu kental di setiap seri yang dilahirkannya, Trials of Apollo penuh dengan humor segar. Di dalam keadaan terjepit sekalipun, Om Rick selalu bisa menyelipkan celetukan-celetukan yang dapat mengocok perut. Bahkan, membuat pembaca (terutama saya) berdecak kagum dengan plot yang dikemas sedemikian rupa. Empat ratus halaman cerita seakan kurang untuk dicerna.

Selain alur dengan penuh kejutan, hal yang menonjol dari cerita-cerita Rick Riordan adalah karakterisasi setiap tokoh yang sangat kuat. Lewat celetukan-celetukan, narasi yang lincah, serta cara berpikir yang unik, membuat pembaca (terutama saya, lagi), lagi-lagi berdecak kagum.

Diawal cerita, pembaca disuguhkan dengan kecongkakkan seorang Apollo yang seorang dewa. Nyatanya saat itu dia hanya seorang manusia, yang mudah sekali ditindas. Tapi selama membaca novel ini, kita bisa merasakan bagaimana Apollo menerima dirinya yang baru. Serta alasan yang mengharuskannya menjadi seorang manusia.

Berbeda sekali dengan seri novel Rick Riordan lainnya, Trials of Apollo ini terhitung tipis. Jadi saya sebagai penggemar, merasa kurang. Padahal novel seri sebelumnya lebih dari enam ratusan.

Bagi anda pecinta fantasi namun tidak ingin terlalu berat hingga meminta Dilan buat menanggungnya (oke, ini receh), novel Rick Riordan patut jadi pertimbangan. Namun, perlu diingat bagi calon pembaca, untuk open-minded terhadap beberapa hal dalam cerita Trials of Apollo ini. Tapi tetap saja, bacaan fantasi namun ringan ini, cocok sebagai selingan di kala suntuk.

Sekian curhatan pertama soal salah satu buku bacaan favorit saja. Semoga tidak ada spoiler yang bisa meracuni calon pembaca. But, I swear, this is the best book fantasy ever, haha.

Harry potter the best too. Tapi anda tidak akan menemukan hal-hal lucu atau cara-cara mengatasi masalah dengan memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan.

Ah, iya. Di buku ini, menurut saya, meski fantasi, terkadang pertempuran besar, tidak harus dipecahkan dengan adu kekuatan. Karena kekuatan bukan segalanya. Manusia diciptakan dengan kecerdasan. Hal itulah yang harus dimanfaatkan sebaik mungkin.

Oke, sekain dari saya.
Selamat membaca!

#OneDayOnePost
#ODOPBatch5
#TantanganMingguke3


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...