And Now?

"I think, I like you."

Belum ada dua belas jam, Johnny mendapat dua pernyataan dari dua gadis berbeda. Pertama dari gadis yang sekarang menjadi kekasihnya, Mina, dan sekarang dari gadis yang dia anggap sebagai teman.
"Kaena," bibir Johnny kelu tak mampu berkata-kata. Semua terlalu mengejutkan baginya.

"It's okay, John. Aku tahu," kata Kaena dengan kepala tertunduk. Memandangi ujung-ujung sepatunya.

"Kamu tahu, saat Mina memintamu untuk jadi kekasihnya, aku jadi berpikir. Kenapa harus takut untuk mengungkapkan perasaan? Itu salah satu bentuk kemerdekaan. Hak semua orang. Dan sekarang, aku melakukan itu. Kamu tentu saja bebas buat tidak menjawab atau bahkan menolak. Itu hakmu. Tapi tujuanku saat ini hanya satu, aku hanya ingin mengungkapkan hal yang menggangguku selama ini. Dan aku merasa lega."

Setelah penjelasan terpanjang yang pernah didengar Johnny, gadis itu tersenyum lepas. Seolah semua beban yang mengelayut hilang begitu saja.

Johnny tersenyum kecil. Menunduk, kemudian tatapannya kembali berlabuh pada hawa di atas bukit sana. Tidak banyak siswa yang mengunjungi halaman di belakang sekolah. Tempat ini, jadi tempat rahasia bagi mereka berdua. Pelarian saat keduanya malas masuk di jam pelajaran tertentu. Tempat mereka saling berbagi informasi seputar buku.

Kenapa baru sekarang, Kaene?

"Nah, aku pasti sudah menahanmu cukup lama. Sebaiknya kamu cepat kembali. Kalau tidak, pacarmu bisa ngomel-ngomel." Kaene menyeret Johnny dari lamunan. Membuat pemuda tersebut menatap lekat ke arah gadis tersebut.

Satu dua langkah besar, telah membawa Johnny berhadapan dengan Kaena. Gadis bertubuh mungil dengan kepala sampai ke dada Johnny.

Pemuda tersebut tertawa kecil kemudian merengkuh Kaene dalam dekapan.

"I like you too in other way," bisik Johnny seraya mengecup puncak kepala Kaene.

Setelahnya, Johnny melepas pelukan. Mengusak puncak kepala Kaene, kemudian berlalu pergi. Diiringi senyuman di bibir.

Senyum yang sulit diartikan bagi Kaene. Juga kata-kata Johnny saat memeluknya.

Meski terlihat baik-baik saja, sesungguhnya ada gemuruh di dalam hatinya.

Saat Johnny menyerah dengan perasaannya terhadap Kaena, gadis itu justru menyuguhkan rasa yang Johnny nanti sejak lama. Dan kini, beban Kaena berpindah padanya.

Johnny jelas tidak dapat membalas Kaena, karena ada Mina yang kini ada di sampingnya.

FIN

#ONEDAYONEPOST #ODOPBatch5

4 komentar:

  1. Situasi yang kayak gini nih suka bikin bete 😄

    Keren ceritanya, kebayang betenya Johnny 😄

    Salam kenal,
    shintadwijiarti.blogspot.com

    BalasHapus
    Balasan
    1. Walaahhh~ ><
      Aku baru liat, maaf~ ><
      Beberapa hari ini absen buka blog, hehe~ ^^

      Alhamdulillah~ makasih kak udah mampir~ :D
      Salam kenal juga, hihi~ ^^

      Hapus
  2. Ah betul kata mbak Shinta..bikin bete

    Dan bener, singkat tapi kece

    BalasHapus
    Balasan
    1. Mbak Wid~ ><
      Hehe, Alhamdulillah, makasih mbak~ ^^

      Makasih juga udah mampir~ Masih harus rapi-rapi padahal, hehe~ ^^

      Hapus

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...