Konsistensi Nge-ODOP

Alah bisa karena biasa.

Sehebat apapun diksi yang dikuasai atau sekeren apapun ide yang dimiliki, jika tidak konsisten, semua hanya sia-sia belaka. Maka ODOP hadir sebagai jawaban.

One Day One Post yang diprakarsai oleh Bang Syaiha bertahan hingga memiliki lima angkatan. Wadah para calon penulis yang mau konsisten menolehkan tinta setiap hari. Seperti namanya, One Day One Post atau ODOP mewajibkan pesertanya untuk sekedar menuangkan apa yang dia rasakan dalam bentuk tulisan. Bisa fiksi juga nonfiksi. ODOP tidak membatasi.



ODOP membuka pendaftaran angkatan kelima di bulan Januari awal. Dengan serangkaian isian juga tulisan yang disetor untuk kemudian dilaporkan pada salah satu penanggungjawab yang diinginkan.

Awal mula, peserta dikumpulkan dalam satu grup besar whatsapp. Selama satu pekan dr pertama, peserta mendapat bimbingan atau materi awal, semacam MOS untuk para penulis, dasar-dasar dari kepenulisan itu sendiri. Selain kepenulisan dasar, para penulis dibekali trik serta cara membust blog cantik yang nantinya akan jadi media untuk memposting tulisan yang dibuat setiap harinya.

Memasuki pekan kedua, para peserta dibagi ke dalam grup kecil bertemakan antariksa yang nantinya digunakan untuk bedah tulisan atau sekedar sharing kepenulisan. Selain grup besar juga grup kecil, ada grup whatsapp yang fungsinya untuk menshare link tulisan yang dibuat peserta setiap harinya. Diminggu kedua juga, peserta diberikan tantangan untuk mencoba beragam jenis tulisan yang diajarkan.

Ada tiga program yang disuguhkan ODOP kepada peserta selain konsistensi membuat tulisan setiap hari.

Yang pertama kelas di grup besar. Dihadirkan mastah-mastah dalam bidangnya untuk membimbing, mengenalkan, mempelajari lebih dalam serta sharing dengan peserta ODOP tentang materi kepenulisan yang telah ditentukan. Ada dua jadwal kelas di grup besar. Senin dan Jum'at malam. Yang mana, antusiasnya mengundang decak kagum.

Bagi calon penulis atau penulis pemula, bertemu dengan sumber ilmu sudah seperti musafir yang menemukan oase di tengah padang pasir. Begitu nikmat, begitu syukur menemukan keindahan di tengah kebingungan.

Yang kedua bedah tulisan. Di grup kecil, yang terdiri dari Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars, peserta diminta untuk menshare tulisan tertentu untuk kemudian, secara bersama-sama dibahas. Dibongkar, diteliti, lalu diperbaiki. Tentu, dalam prosesnya banyak ilmu yang didapat dengan saling mentransfer ilmu yang dipunya kepada peserta yang lain. Diskusi ini kemudian mengeratkan tali silaturahmi satu sama lain. Saling mengerti, memahami, serta bersenda gurau. Tidak jarang, bahasan melenceng dari pokok permasalahan.

Dan yang ketiga, adanya blogwalking. Setiap harinya, dari senin sampai sabtu, seorang peserta diwajibkan mengunjungi blog yang telah ditentukan. Hal ini, yang berbeda dari komunitas tulis menulis lainnya. Tak hanya sesama anggota grup kecil, kita akan diajak mengunjungi blog peserta dari grup lain. Menyenangkannya, banyak hal lucu, kejadian menarik, sampai ide yang terlintas begitu saja saat melihat blog peserta lain. Selain tujuannya untuk memotivasi, blogwalking juga banyak memberi inspirasi pada kaum-kaum yang mulai kehilangan percikan-percikan ide di kepalanya.

Tentunya, ada banyak keuntungan serta motivasi-motivasi lain dari ODOP yang tidak dapat dijelaskan satu persatu. Karena secara tidak langsung, ODOP memotivasi para calon penulis untuk konsisten. Saling mendukung, saling menyemangati, serta jadi ladang ilmu. Tidak hanya soal kepenulisan, tapi beragam pengetahuan lain melalui blogwalking.

Saat ini, ODOP telah memasuki pekan kelima. Dengan tantangan di tiap minggunya, konsistensi menulis yang bikin frustasi, tidak sedikit yang menyerah di tengah jalan. Kmu kembali lagi pada niat serta tujuan peserta. Masuk komunitas ODOP ini tujuannya apa?

Haruskah menyia-nyiakan teman rasa keluarga, pije rasa ibu-bapak, demi ego untuk menyerah? Tentu, para pije ada bukan sekedar jadi pajangan. Sampaikan keluh kesah, kesulitan, serta kendala yang ditemui. Itulah gunanya komunitas ini.

Ini ODOP bukan camp militer. Yang segala sesuatunya begitu ketat hingga mencekik leher. ODOP juga kebijakan. Karena ODOP adalah keluarga. Temoat berkeluh kesah, mencari jalan tengah untuk permasalahan yang datang menerjang.


FIN
#ONEDAYONEPOST #ODOP
#TANTANGANPEKANLIMA

3 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. Yups. Keluarga literasi yang asyik.
    Semangaaattt terus dalam berkarya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Setelah baca ulang, banyak typo bertebaran ternyata~ ><

      Hu'um~ ><
      Semangat juga kak Nia~ ><

      Hapus

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...