Katanya, Tidak Ada Cerita Tentang Kita Hari Ini



Judul: Tak Ada Cerita Tentang Kita Hari Ini
Penulis: Akademi Sastra Fanfiction
Penerbit: LovRinz Publishing
Tahun Terbit: 2020
Tebal: 158 Hal.
Sinopsis:
"Meski tidak ada cerita tentang kita hari ini, namun di sini masih ada cerita kita di hari-hari kemarin. Masih ada sisa-sisa asa yang bisa kita baca saat kamu dan aku masih berada di dalam satu hati yang menyatu. Saat kebahagiaan itu bukan lagi dalam bentuk khayalan."


Akademi Sastra Fanfiction atau biasa dikenal dengan Astraff adalah sebuah komunitas menulis yang awalnya fokus dibidang Fanfiction, namun kemudian memperluas ke bidang roleplayer. Anggota Astraff menyebar di seluruh Indonesia dan aktif dalam bidang literasi. Banyak anggota Astraff yang telah menerbitkan buku baik secara mayor maupun indie.

Komunitas Astraff aktif di sebuah fanspage Facebook dengan nama Akademi Sastra Fanfiction, jika kamu tertarik kamu bisa melihatnya langsung.

***

Ada total 26 fiksi dari 26 penulis yang berbeda. Biar tambah penasaran, akan saya tuliskan masing-masing judul tersebut:

  1. Meracik Semester karya Livana Aethelwine
  2. The Shakespeare Girl karya Abilene G.
  3. Kopi Tanpa Rasa Karya Yukio Akanishi
  4. Katanya, Orang Jelek Haram Jatuh Cinta karya Arene Rin
  5. Empat Babak karya Athenia Poetry
  6. Aku, Kau, dan Waktu karya Bintang Utara
  7. Little Precious Thing karya Canceria Waterford
  8. Journey karya Cassandra Callie
  9. Bisik-bisik di Kepala karya Celestilla
  10. Tidak Ada Kamu Lagi Hari Ini KA Runako
  11. The Scent of Margareth karya Genierva Hoskins
  12. Kemudian, Hening karya En
  13. Pisang Seharga Seratus Ribu Dolar karya Gnia Sone
  14. Semalam Saya Melihat Ikan Berenang di Angkasa karya Grace Sonia
  15. Surga Kecil di Ujung Nusantara karya Han Ruru
  16. Habis Hujan Terbitlah Cinta karya Heldy AR
  17. Asorta Mia Dia karya Ichikawa Yumichi
  18. Menyadari karya Jill
  19. Refleksi karya Kha Reiko
  20. Coming Home karya Kyuryu Otsutsuki
  21. Red Letter karya Lilynovous
  22. Hartzel dan Pesawat Terbang karya Logan Herondale
  23. New Born karya Marlina
  24. Kebe(tulan)runtungan karya Sanka Rea
  25. Kain Parsirangan karya Seaurora Bluish
  26. Kesempatan Kedua karya Vildred R. Nichter




Iya, saya tahu. Pasti ada beberapa judul yang membuat penasaran pembaca. Begitu juga saya. Sayangnya, seperti yang sering kita tahu, don’t judge book from the cover. Jangan kira hanya karena beberapa judul lainnya biasa, ceritanya juga biasa. Justru di sana letak menariknya.

Seperti “Kesempatan Kedua” milik pak Vildred. Cerita cinta, betul. Hanya saja cerita cinta yang tidak biasa. Respon saya sehabis baca ceritanya, tertawa kering. Ha ha ha. Biar tambah penasaran, kira-kira cuplikan ceritanya begini:

Malam tahun baru kemarin, istri saya pulang. Sejujurnya, bukan hal yang saya duga maupun harapkan. Bahkan saya terkejut. Jika anda semua bertanya mengapa, izinkan saya menyatakan bahwa istri saya telah meninggal tahun lalu.

Bagaimana?

Cerita milik Seaurora Bluish dan Han Ruru mengangkat budaya serta bagian lain Indonesia yang tidak pernah kita sangka. Ceritanya luar biasa memberikan kita pengetahuan bahwa di negeri ini banyak hal-hal menarik yang tidak kita ketahui.

Ada juga cerita yang menggunakan sudut pandang yang berbeda dari yang biasanya. Menjadikan cerita ini terasa berbeda dari fiksi lainnya. Cerita “Tidak Ada Kamu Lagi Hari Ini” mengambil boneka beruang sebagai sudut pandangnya. Yups, boneka beruang yang jadi cover jadi kumpulan cerpen ini.

“Meracik Semesta”, “Kemudian, Hening”, “Empat Babak”, “Bisik-bisik di Kepala”, “Pisang Seharga Seratus Ribu Dolar”, adalah judul-judul yang bikin kening berkerut dan penasaran. Ketahuilah, saya juga demikian. Dan isi dari ceritanya tidak mengecewakan. Cantik dan apik seperti judulnya.

Ada juga cerita-cerita yang gaya berceritanya menarik. Cerita milik Sanka Rea dan Ichikawa Yumi. Seperti didongengi. Asyik dan memberi kita pengalaman baru.

Ide cerita yang menarik versi saya, “Red letter” karya Lilynovous dan “New Born” miliknya Marlina. Bikin yang baca angguk-angguk kepala.

Terlepas dari karya-karya yang saya sebutkan. Semua cerita dalam kumpulan cerpen ini amat luar biasa. Tidak mengecewakan dan sangat mengesankan.

Menurut saya sendiri, dengan bangga saya bilang, karya anak Astraff memang tidak perlu diragukan. Entah idenya yang luar biasa, cara penyampaiannya, serta hal lainnya yang kadang luput dari eksplorasi. Kadang saya minder sendiri, haha. Mungkin itu juga salah satu alasan saya enggak nyumbang di kumcer kali ini, wkwkw

Btw, saya masih belajar mereview. Masih harus belajar banyak-banyak. Jadi, sekiranya ada yang ingin kirim masukan dan saran, saya akan sangat senang sekali.

Sekian~



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...