Ngawur

"Ada apa?"

"Tidak ada."

"Terus kenapa merokok?"

"Sedang ingin saja."

"Aneh."

"Selingan itu perlu."

"Masalah juga perlu."



"Ck!"

"Loh, bukannya benar? Kamu sendiri tadi yang bilang."

"Kapan?"

"Jangan pura-pura amnesia!"

"Sesukamulah."

"Bagi rokok!"

"Ck! Menyusahkan saja."

"Aku cuma minta rokok, bukan merusuhi hidupmu!"

"...."

"Kali ini siapa, Irene?"

"Bukan urusanmu."

"Cuma dia yang bisa buat kamu begini, 'kan?"

"Ya, ya, ya. Terserah."

"Kenapa, orangtuanya nyuruh nikah?"

"...."

"Pffft! Orang kayak kamu emang bisa berkomitmen?"

"Sialan!"

"Lah, benar,' kan? Kalau tidak, kenapa kamu bisa segalau ini?"

"Masalahnya, aku udah kadung cinta sama Krystal."

"Yeuuu, makanya punya cewek nggak usah banyak-banyak."

"Aku nggak tau bakal sesayang ini sama Krystal."

"Hidup bukan hidup kalo nggak ada persimpangan."

"Ngomong sama kamu nggak menyelesaikan masalah sama sekali."

"Lah, memang. Aku, kan bukan Tuhan. Aku ya aku. Yang jalani hidup kamu, ya kamu. Sederhananya, kamu tinggal pilih, Irene apa Krystal. Masalahnya, kamu bisa nerima apa enggak."

"Bacot!"

"Yeee! Aku benar, 'kan?"

"Terserahlah."

"Gitu aja terus sampai lumutan."

"...."

"...."

"Aku nggak enak sama orangtuanya Irene."

"Jelas. Bukan setahun dua tahun kamu kenal mereka."

"...."

"Tapi, kalau hidup modal nggak enak. Pantes penjara nggak penuh-penuh."

"Apa hubungannya?"

"Yah, adalah pokoknya."

"Asli yah, random banget ngobrol sama kamu."

"Dari pada ngobrol sama setan, 'kan?"

"Setan mana mau nemenin."

"Iyalah, soalnya udah kalah kasta sama kamu."

"Maksudnya aku rajanya setan gitu?"

"Enggak, kamu itu iblis."

"Ck!"

"...."

"...."

"...."

"Cepet-cepetlah diberesin, kasian Si Irene."

"Terus Krystal, gimana?"

"Buat aku ajalah."

"Eh, Anj--"

"Eish, nggak usah nyebut. Santai bosque."

"Lagian yah, nggak bisa diajak serius banget."

"Ngakak. Lagian yah, kasian Si Irene keseringan diduain. Sabar dia mah ngadepin kamu. Krystal, sebulan kamu tinggal juga dijamin langsung dapet yang baru."

"Iya sih, tapi ..."

"Kalo kamu sayang, ya nikahin. Kalo sekedar kasihan, mending kamu pikir ulang, mau dibawa kemana masa depan kalian?"

"Krystal kayaknya nggak mau diajak nikah gitu aja."

"Ya jelas. Dia calon wanita karir. Kenapa nggak yang pasti-pasti aja sih?"

"Irene, maksudnya?"

"Ya siapa lagi."

"...."

"Sayangnya kamu sama dia patut dipertanyakan. Awalnya kamu ngajak dia pacaran perlu digali ulang. Kali, kamu nemu alasan buat nggak ninggalin atau ngeduain anak orang lain. Sekarang aja masih pacaran gitu, apalagi kalo udah nikah nanti."

"Iya tau-tau, pak penasehat."

"Yeuuu, dibilangin malah ngeledek, diajak ngalor ngidul malah dikatain nggak nyelesein masalah."

"Iya, iya. Becanda, elah."

"...."

"Tapi, thank's yah. Kayaknya perasaan aku memang dipertanyakan."

"Kalo boleh, gue pro Irene. Tapi kalo kamu nikahin dia karena kepaksa, mending nggak usah. Kecuali, kalau kamu memang mau memperbaiki tabiatmu itu."

"Gila! Udah kayak pesakitan aja."

"Kamu emang sakit. Punya calon kok diselingkuhin."

"Bang--"

"Kagak udah nyebut, bang!"

Fin
#OneDayOnePost
#ODOPBatch5

6 komentar:

  1. Ayo Bang, dipikir mateng-mateng, kesian cewek di PHP-in, sakit Bang! :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lebih sakit di PHP dari pada yang jelas single XD

      Makasih udah mampir~ :*

      Hapus
    2. Hiii... kalau saya mah milih single aja :D

      Hapus
  2. Hahaha fanfictnya fx vs red velvet nih? >.<

    BalasHapus
  3. Memang terbaik tulisannya.
    Keren keren.

    BalasHapus

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...