Save The City: Epilogue? Part V

Yang dimaksud dengan Kim's Army adalah monster-monster, peri juga peliharaan yang berhasil Jonghee kumpulkan selama di Akademi. Dia lebih suka memanggilnya Kim's Army ketimbang peliharaan. Biar lebih eksklusif.

"Foo!" Jonghee menemukan perinya di depan asrama Sunrise, sedang mengatur barisan hewan peliharaan siswi Sunrise. Membawa mereka ke tempat yang lebih aman. Gilgamesh--si bocah emas setinggi lutut Jonghee berjaga kalau-kalau ada kelelawar yang menyerang mereka. Bersama siswi Sunrise level satu dan dua. Sepertinya level tiga sampai lima sudah terjun ke medan tempur.


"Dimana Will?" Jonghee langsung ke tujuan, lama.

"Masih di dalam bola, nggak aku keluarkan. Kayaknya masih di kamar."

"Heee? Kalau tertinggal bagaimana?"

"Ada By yang jagain."

Bergegas, tanpa mengucapkan apa-apa, Jonghee masuk ke dalam asrama.

"By!" serunya memenuhi seluruh kamar.

"By!" pekikan khas dari salah satu Kim's Army mengucurkan dahaga kelegaan di dada Jonghee.

"Syukurlah," sesampainya Jonghee di tempat By, segera saja gadis itu memeluk makhluk mungil yang hari ini berwarna orange cerah.

"Ayo kita pergi!" ajaknya. "Dimana, Will?" tanya Jonghee yang dijawab dengan pekikan 'By' lagi. "Ah, di sana kamu rupanya." di sudut tempat tidur, Jonghee menemukan bola mirip bola pokeman yang sanggup menampung keberadaan monster sebesar apapun di dalamnya. Wajar saja Foo tidak mengeluarkan kesayangan Jonghee yang satu ini. Cukup menghabiskan banyak tempat meski tampangnya cukup mampu menakut-nakuti monster lain.

"Ayo!" ajak Jonghee lagi. By terbang kemudian membelitkan tubuhnya ke sekitaran leher Jonghee.

Keluar dari asrama, semua siswa juga peliharaan sudah di evakuasi ke dalam bis khusus. Foo juga Gilgamesh masih berjaga di luar asrama.

"Jongie mau kemana?" tanya Foo.

Sebelum menjawab, Jonghee menatap sekilas ke arah Kkamjong yang berada dalam pelukan Seul, juga Alvina yang mendengkur di sampingnya. Entah kenapa, Jonghee tiba-tiba merasa sendu.

"Aku mau cari Pak Ori. Mudah-mudahan beliau bisa menutup lubang yang mendatangkan kelelawar-kelelawar ini," jelas Jonghee sembari membuka bola yang mengurung Will sedari tadi.

"Kemana?"

Setelah bertanya demikian, sesosok griffin berbulu hitam mewujud di hadapan mereka. Jonghee mengelus-elus sayap hitam mengkilat Will.

"Logan bilang antara Salvatore juga Setra. Aku akan coba ke Salvatore lebih dulu." Jonghee segera melompat ke atas punggung Will. By masih di lehernya.

"Boleh aku ikut?" Jonghee bisa saja berkata iya. Apalagi dengan mata berkaca-kaca milik Foo.

Ugh! Kenapa di saat-saat seperti ini Jonghee jadi ingin sekali memeluk peri tersebut.

"Foo bantu di sini saja yah. Jagain teman-teman sunrise lainnya bareng Gil. Aku bakalan baik-baik saja. Sudah ada Will juga By." kelebat bayangan Fairyhollow yang hancur hampir saja meluluhlantahkan pertahanan Jonghee.

Jonghee mengerti. Kekhawatiran Foo tidak lain dan tidak bukan bayang-bayang kehancuran Fairyhollow. Mungkin situasinya nggak jauh berbeda dengan sekarang.

"Aku jadi bakal baik-baik aja dan pulang dengan selamat. Kamu jaga yang lainnya. Aku percaya kamu pasti bisa," Jonghee tersenyum menenangkan. Yang dibalas dengan anggukan dari Foo yang wajahnya sudah leleh dengan air mata.

"Sudah jangan menangis begitu. Aku pergi yah!" pamit Jonghee. Jika dia lebih lama lagi diam di sana, mungkin dia bakalan ikut menangis juga.

FIN
#ONEDAYONEPOST
#ODOPBATCH5
#TANTANGANPEKANVIIDAY5
#BISMILLAHLULUS

Bikin part ini, bikin berkaca-kaca sendiri~ TT

2 komentar:

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...