Save The City: Epilogue? Part VII

Jonghee tidak bisa menggunakan kemampuan manipulasi apinya, karena Logan sudah menyerapnya, menjadikan kemampuan itu menjadi miliknya untuk sementara. Kalau Jonghee tidak salah hitung, tinggal lima belas menit lagi hingga kemampuannya itu bisa kembali. Jadinya, Jonghee hanya bisa menggunakan manipulasi angin. Menjerat Logan dalam beragam jaring angin, tali angin, yang paling kuat sekalipun. Namun tetap belum mampu membuat seorang Logan Herondale kelelahan. Malah, setiap detiknya, tenaga Jonghee terkuras secara perlahan.

'Ya ampun, nggak ada cara lain apa?'


Lagi-lagi Logan melepaskan serangan api. Kali ini beberapa lidah api menyambar Jonghee. Bersyukur Jonghee pernah mempelajari sihir resistensi terhadap api. Jadi, serangan tersebut tidak terlalu memengaruhi. Di belakangnya, Will ikut membantu, melecut lidah api Logan dengan bayang-bayang berbentuk tali. Dia sudah Jonghee perintahkan untuk tidak menyakiti Logan lebih jauh. Ada pun By, makhluk itu tidak bisa membantu banyak. Selain badai yang bisa membuat seorang Logan Herondale pusing sebentar.

"Kak Jonghee!" teriakan yang memecah perhatian Jonghee meski tidak membuatnya melemahkan pertahanan juga serangan terhadap Logan Herondale.

Ribuan jarum menghujani Logan. Sayang dapat ditangkisnya dengan barrier dari api. Ah, kemampuan Jonghee yang satu itu belum juga dapat kembali.

Adalah November atau lebih akrab Jonghee panggil Novi yang ternyata meneriakinya tadi. Pemuda itu menerjang ke arah Logan. Memberi beberapa serangan meski tidak banyak berarti. Namun Jonghee yakin, Novi selalu memiliki rencana. Karena itulah yang ditakuti banyak orang dari seorang November Fairclough. Sikap tenang serta hati-hatinya memberikan keresahan tersendiri.

Dan satu hal yang baru Jonghee sadari kemudian.

"Heee~ Novi nggak ikutan berubah?"

November tidak langsung menjawab. Dia berikan Logan tendangan hingga terjungkal (tenaga laki-laki memang sesuatu). Membuatnya sibuk berdiri untuk beberapa waktu.

"Berubah? Memangnya power ranger," sahut si manusia rubah kelewat abai.

"Serius Nov! Kenapa yang lainnya bisa nggak terkendali kayak gitu sementara kamu enggak?"

"Mungkin karena aku baru datang, makanya nggak kena mantra." Logan kembali menyerang, Novi segera kembali disibukkan.

Jonghee harus segera mencari cara. Karena kalau begini terus, tidak akan pernah ada habis-habisnya.

"Kak Jonghee, saya jelaskan pelan-pelan yah." itu suara Novi.

Sambil memulihkan diri, Jonghee memerhatikan Novi yang sibuk menghalau serangan sekaligus menyerang Logan dalam waktu bersamaan. Meski demikian, wajahnya tetap kelihatan tenang.

"Masalah utamanya, ada di depan lubang besar itu. Makhluk yang melayang di sana," ada jeda dalam penjelasan Novi. Jonghee sempatkan buat memerhatikan objek yang disebut-sebut November.

Kalau dia tidak salah lihat, wujudnya perempuan. Menggunakan topeng, berambut putih, memegang tongkat dengan kedua lengannya. Yang paling menyeramkan, perempuan tersebut tersenyum puas melihat kekacauan yang terjadi di bawah sini.

"Makhluk itu tidak bisa didekati selain manusia. Aku curiga, Logan dan lainnya pernah mendekati makhluk itu, makanya bisa begini." kembali November menjelaskan. Jonghee masih mengumpulkan sisa-sisa tenaga.

Diperhatikan sekitar medan arena pertarungan. Penjelasan November sepertinya ada benarnya juga. Cuma beberapa yang tak terkendali. Kou Sosuke, Hades Changmin dan sederet makhluk immortal lainnya.

"Aku nggak nyaranin kak Jonghee buat mendekati makhluk itu loh!" suara November dan satu tendangan di wajah Logan menggunakan ekornya.

"Yah, untungnya aku cukup peka buat urusan kayak begini sih," balas Jonghee dengan senyum terkembang. Memanggil Will untuk bersiap-siap terbang, mengantarnya ke sumber kekacauan yang ada.

Fin
#OneDayOnePost #ODOPBatch5 #TantanganPekanVIIDay7

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...