Game vs RCO

Kailyn tersentak karena sang kakak membuka pintu kamarnya dengan tidak berperikepintuan. Dibuka paksa lalu dibanting seenak jidat.

“Kamu ikutan, RCO?” tanyanya setengah membentak.

Kailyn yang kembali fokus pada layar ponselnya tak menatap ke arah Karma ketika menjawab. “Iya, memangnya kenapa?”

“Ngapain kamu ikut-ikutan segala?” Karma yang tidak suka diabaikan, merebut paksa ponsel dari genggaman Kailyn. Pekik protes gadis tersebut tak terhindarkan.


“Hey! itu udah mau end tahuuu!!!” serunya.

Karma berdecak, “hobi kamu ngegame sok-sokan ikut RCO.”

“Ye! Yang ikut RCO siapa yang ribut siapa!” Kailyn duduk bersila sembari bersidekap, kesal. Wajahnya dibuat se-bete mungkin. Pasalnya, game yang dia mainkan sedang seru-serunya.

“Ikut ODOP aja banyak ngutang, yakin RCO bakalan lulus? Pasca ODOP aja belum ada posting-posting lagi, ‘kan?”

Skak mat.

“Namanya juga usaha. Kali aja, aku termotivasi buat ninggalin game dan lebih milih banyak nulis,” cicit Kailyn tak berani menatap mata kakaknya.

Kalau ini anime, mungkin Karma sudah menginjak-injak wajah sang adik. Gayanya termotivasi, hari pertama RCO dia tetap main game.

“Kalau emang beneran niat, sana mulai cari buku! Cicil tugasnya, jangan ngegame mulu!” akhirnya, dengan kekuatan bulan, ralat, dengan kekuatan buku yang dia temukan di meja nakas Kailyn, Karma menggetok kepala adik kembarnya menggunakan buku tersebut.

“Aaa~ kak Karma kejam nih!”

“Kejam mana kalo tiba-tiba kamu dikeluarin, hah! Kemaren-kemaren tuh kamu banyak dapat pengampunan, sekarang nggak mungkin lagi! Heu, dasar manusia nggak tahu diri!”

Oke, Karma kalau sudah ngomong judesnya nggak ketulungan. Dan itu hanya berlaku buat Kailyn saja. Tidak pernah Karma terlihat demikian di depan teman-temannya atau di depan teman-teman Kailyn.

“Huhuhu, iya. Iya, ini aku cicil,” ringgis Kailyn sembari beranjak dari tempat tidur. Menggapai lemari buku yang berdiri di dekat jendela kamarnya.

“Kenapa sih, kak Karma jahat sama aku.” Meski tangan meraih sebuah buku, bibir tidak bisa tidak menggerutu.

“Kalau kamu nggak terima, sana cari kakak baru!” hatinya masih panas. Masih kesal dengan kelakuan adiknya. Karma tidak masalah adiknya mau ikut apa saja, tapi ketidakkonsistenan anak itu bikin elus dada.

“Iya, maaf deh~ nggak akan aku ulangi.”

“Mau kamu ulangi juga terserah, paling kamu aku pukul lagi,” jawab Karma sembari bersidekap. Jangan lupa senyum jumawa serupa raja. Kalau saja Kailyn tidak ingat Karma kakaknya, mungkin dia sudah bersikap anarkis sekarang. Terlebih dia perempuan sedangkan kakaknya laki-laki. Jelas dia kalah tenaga.

“Sudah-sudah sana pergi! Aku mau baca, nih.”

“Halah, lima menit baca paling langsung ngegame lagi.”

“Enggak! Liatin yah, setengah jam lagi aku laporan!”

“Lewat setengah jam, cuci piring seminggu penuh nggak pake protes!”

“IHHH! KAK KARMA JAHAT!”

FIN
#OneDayOnePost #ODOPBatch5 #RCODay1 #TugasTingkatKe-1

Begini sudah termasuk tugas belum yah? Hehe /.\