(Semoga) Bukan Terakhir Nge-RCO



Judul Buku: Carve The Mark
Penulis: Veronica Roth
Penerbit: Mizan Fantasi
Tahun Terbit: 2017
Tebal buku: 544 Halaman

Sinopsis:

Takdir memang tidak adil bagi sebagian orang, termasuk bagi Akos dan Cyra. Saat semua orang mendapatkan Berkah-Arus yang menguntungkan, Berkah-Arus Akos dan Cyra malah membuat mereka dikendalikan orang lain. Di dunia tempat Arus adalah segalanya, takdir kedua muda-mudi itu berkelindan demi memenuhi kepentingan jahat orang lain. Cyra yang bisa memberikan kesakitan luar biasa melalui sentuhan, dimanfaatkan Abang kandungnya, sang Tiran untuk menyiksa musuh-musuhnya. Sementara Akos yang kebal terhadap rasa sakit, dimanfaatkan untuk menjadi penjaga Cyra agar gadis itu tidak kabur dan berkhianat.

Akos yang menjadi tawanan sang Tiran terpaksa tunduk untuk sementara, dalam usaha untuk melarikan diri dan menyelamatkan keluarganya yang tersisa. Sulit rasanya mengabaikan permusuhan di antara mereka, tapi Akos dan Cyra harus memutuskan apakah mereka akan saling membantu agar bisa bertahan hidup, atau saling memegang kendali atas Arus, Takdir, dan Kehidupan mereka sendiri serta mengembalikan keseimbangan kekuasaan di Galaksi?

***


Jadi gaes, aku belum bisa menyelesaikan ini buku.. wkwk

Mending jujur yekaaannn~

Keknya aku salah memperhitungkan waktu sama jumlah halaman ini buku 😂

Minggu ini dikejar deadline rapot yang bikin kekurangan tidur tiap harinya. Ini aja pakai sisa-sisa tenaga yang ada buat bikin tugas 😌 jadi curcel kan 😂

Intinya, makasih buat Mas Lutfi yang udah ngingetin buat bikin tugas karena ini hari terakhir.. wokawokawoka 😂

Sebelum ditendang yekaannn 😌

Kuy kita bahas tugasnya aja. Apa deh kemaren 🤔

Soal tradisi kalo nggak salah. Nah, karena ini novel fantasi distopia (salah bukan Utopia ternyata gaes 😂), jadi enggak ada yang bisa dibandingkan dengan negara tercinta kita Indonesia, gaes. Dunianya aja udah beda yekaann 😌

Btw, sorry sorry to say nih, rada mabok kurang tidur jadi bahasanya beda banget sama postingan sebelum-sebelumnya 😂

Oke lanjut.

Jadi, yang mau aku bahas adalah ... world building. Iya, pembangunan latar cerita yang epik banget menurut aku 🤔

Karena Mbak Veronica (Gila gaes, beliau masih muda banget), seperti series novel terbarunya (Divergent, dkk.) paling jago bikin distopia, jadi novel ini enggak jauh-jauh dari kekerasan, kesengsaraan, pokoknya yang enggak enak-enak deh. Apa itu distopia? Silakan cari di KBBI 😌

Terus mau diapain?

Nah, penggemar Tere Liye pasti tahu banget novel beliau yang paling mendekati dong~

Yah, biarpun tidak bisa disamakan juga sih 🤔

Tapi seperti yang tadi aku singgung, disini aku mau bahas world buildingnya.

Pertama, aku bukan penggemar Divergent, baru kenal Mbak Vero juga dari novel ini. Jadi ... Aku agak kesulitan membandingkan karyanya yang ini sama yang sebelumnya. Karena menurut aku, aku sendiri agak kesulitan membayangkan dunia dalam cerita ini. Mungkin kalau baca pelan-pelan sambil santai, bisa dibayangkan dengan pasti 🤔

Terus yah, aku baru ngeh ini Mizan yang nerbitin 🤔

I mean, terjemahan buku ini jauh banget bedanya sama terjemahan novelnya om Rick Riordan yang The Trials of Apollo. Novel om Rick terjemahannya lebih lugas, santai, dan lebih mudah dimengerti padahal bahasannya juga berat. Buku ini kebalikannya. Kadang aku sampai harus baca dua kali satu kalimat yang menurut aku terjemahannya aneh. 🤔

Mungkin faktor ini juga yang bikin aku kesulitan buat berimajinasi.

Kedua, entah emang style mbaknya atau gimana, ada dua sudut pandang cerita dalam satu buku. Jadi aku bingung sendiri. Ini yang cerita siapa, yang diceritakan siapa, dll.

Kalau aku nggak salah inget, buku Tere Liye yang Matahari dkk juga sama. Tapi masih bisa dipahami. 🤔

Terus katanya word buildingnya bagus banget, Napa jadi banyak kritiknya?

Jujur buat aku yang orang awam, malesan, tapi seneng berimajinasi, world Building milik mbak Vero ini oke banget! (Yaiyalah, kalo enggak Divergent enggak mungkin dijadiin film.)

Sulit buat bikin latar cerita yang benar-benar berbeda dengan dunia kita, sampai sedetail itu. Serius! Di dalam cerita kamu bakal ketemu banyak kata asing yang enggak kepikiran. Bangsa dari berbagai planet dengan ciri khas masing-masing. Kemampuan Berkah-Arus semua orang, semua itu luar biasa.

Amat sangat detail dari nama bangsa, planet, bahasa yang digunakan, ritual-ritual masing-masing bangsa, ini yang paling keren buat aku.

Dari sekain banyak penulis di Indonesia, seingat aku, tidak banyak yang membuat certita distopia. (Kayaknya ini mah akunya aja yang kurang jauh mainnya.) Yang paling diingat, yaitu, Tere Liye 😂 itu pun bukan distopia, menjurus fantasi 🤔

Karena novel Matahari dkk. Masih berhubungan dengan dunia masa kini, jadi masih mudah dipahami dan dibayangkan. Sedangkan ini, benar-benar dunia yang baru. Dengan istilah-istilah yang sulit dibaca, pun nama-nama yang enggak mudah diingat begitu aja.

Tapi mungkin ini mah salah aku yang maksain baca tengah malem padahal badan udah remuk banget. Pas lagi ngantuk-ngantuknya, makanya novel sebagus ini enggak bisa aku selesaikan dengan mulus hari ini. Tapi serius, world building nya oke banget, susah loh bikin dunia baru walaupun cuma dalam fiksi semata.

Aku mau bahas apalagi yah ... Lupa ==a

Heung~ pembahasannya jadi kemana-mana, aku juga udah tinggal lima Watt. Jadi ... Saya pamit dulu. Syukur-syukur masih bisa lanjut RCO 😌

Salam ODOP!
#RCO6 #OneDayOnePost

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Asperger, OCD, dan Arsitektur

Judul : Garis Lurus Penulis : Arnozaha Win Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama Tahun terbit : 2019 Halaman : 296 halaman Blurb: Tidak banya...